Tampang

Misteri Kapur Barus dalam Al-Qur’an: Jejak Perdagangan Arab dan Awal Mula Islam di Indonesia

28 Jun 2025 09:41 wib. 76
0 0
Misteri Kapur Barus dalam Al-Qur’an: Jejak Perdagangan Arab dan Awal Mula Islam di Indonesia
Sumber foto: iStock

  • Edward McKinnon, dalam Ancient Fansur, Aceh's Atlantis (2013), menjelaskan bahwa jalur perdagangan Arab membawa mereka ke Barus demi mendapatkan pasokan kapur barus.

  • Ibn Al-Faqih, seorang pedagang Arab pada tahun 902 M, mencatat bahwa Fansur adalah produsen utama kapur barus, pala, cengkeh, dan kayu cendana.

  • Ibn Sa’id al-Magribi, ahli geografi abad ke-13, juga menyebutkan asal muasal kamper sebagai dari Pulau Sumatera.

  • Bahkan Ptolemy, ahli geografi dari Romawi pada abad ke-1 M, telah mencatat nama Barus dalam catatannya.

  • Dengan informasi ini, jelas bahwa Barus bukan wilayah biasa. Ia adalah pelabuhan strategis yang sejak ribuan tahun silam menjadi jalur penting perdagangan internasional.

    Jalur Panjang Kapur Barus: Dari Persia ke Sumatera

    Para pedagang Arab melakukan perjalanan panjang dari Teluk Persia, melewati Ceylon (kini Sri Lanka), sebelum akhirnya tiba di Pantai Barat Sumatera. Mereka membawa kapal besar berisi banyak muatan kapur barus karena harganya sangat tinggi di pasar dunia. Kapur barus asal Barus bahkan dikenal lebih unggul kualitasnya dibandingkan produk sejenis dari Malaya atau Kalimantan.

    Tak hanya sebagai komoditas bernilai tinggi, kapur barus juga menjadi pintu masuk Islamisasi di Nusantara.

    Kapur Barus dan Awal Mula Penyebaran Islam di Indonesia

    Kehadiran pedagang Arab di Barus tidak semata karena bisnis. Mereka juga membawa serta ajaran Islam. Barus pun menjadi salah satu pintu masuk pertama Islam di Indonesia, selain Thobri (Lamri) dan Haru. Di daerah Barus, terdapat kompleks makam kuno Mahligai yang menyimpan nisan dari abad ke-7 Masehi—sebuah bukti arkeologis kuat bahwa Islam sudah hadir di sana sejak masa-masa awal.

    #HOT

    0 Komentar

    Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

    BERITA TERKAIT

    BACA BERITA LAINNYA

    POLLING

    Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?