Selain itu, platipus juga memiliki kemampuan untuk mendeteksi sumber makanannya di dalam air dengan menggunakan sebuah organ khusus yang disebut elektroreseptor. Organ ini membuat platipus bisa menangkap sinyal listrik yang dikeluarkan oleh hewan-hewan kecil yang hidup di dalam air, seperti ikan kecil, udang, dan serangga air, yang kemudian akan dijadikan sebagai makanan utamanya.
Tak hanya itu, platipus juga memiliki bulu yang sangat khusus, yaitu bulu yang mempunyai sifat waterproof atau tahan air. Bulu-bulu yang lebat dan rapat ini membuat platipus tetap kering meskipun sering berada di dalam air.
Selain keunikan fisiknya, platipus juga memiliki nilai penting dalam penelitian ilmiah. Dikarenakan kedudukannya yang unik sebagai mamalia bertelur, platipus telah menjadi subjek penelitian yang menarik bagi para ilmuwan. Penelitian terkini tentang platipus telah membuka cakrawala baru dalam bidang biologi dan genetika, baik dalam hal evolusi maupun adaptasi uniknya terhadap lingkungan.
Sayangnya, populasi platipus mulai terkendala oleh berbagai ancaman, seperti perubahan habitat, polusi air, serta predasi oleh hewan invasif. Hal ini membuat platipus menjadi spesies yang terancam punah, sehingga perlindungan terhadap hewan unik ini merupakan suatu hal yang sangat penting.