Tampang

Kaesang Dinilai Tak Cocok Menjadi Cawalkot Karena Tak Lahir Dan Besar di Bekasi

26 Mei 2024 14:52 wib. 204
0 0
Kaesang Dinilai Tak Cocok Menjadi Cawalkot Karena Tak Lahir Dan Besar di Bekasi
Sumber foto: Google

Pengamat politik sekaligus akademisi asal Universitas Islam 45 Bekasi, Adi Susila, menilai bahwa Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep kurang cocok menjadi wali kota Bekasi. Hal ini buntut dari polemik yang muncul karena Kaesang tidak lahir dan besar di Bekasi. Isu ini menjadi perbincangan hangat dalam dunia politik terkait dengan kebijakan pencalonan putra bungsu Presiden Joko Widodo dalam konteks politik lokal.

Polemik seputar pencalonan Kaesang Pangarep sebagai wali kota Bekasi memang menjadi sorotan publik, terutama karena Kaesang bukanlah sosok yang lahir dan besar di Bekasi. Adi Susila menyoroti hal ini dengan memberikan pandangannya sebagai pengamat politik dan juga akademisi. Menurut Adi, faktor keberadaan dan keakraban dengan daerah yang akan dipimpin sangatlah penting dalam konteks kepemimpinan, terutama dalam konteks politik lokal seperti pemilihan kepala daerah.

Adi Susila menegaskan bahwa bagi seorang calon pemimpin, baik itu bupati, wali kota, atau gubernur, memiliki kedekatan dan keakraban dengan masyarakat setempat merupakan hal yang krusial. Hal ini akan mempengaruhi cara pandang dan kebijakan yang akan diambil oleh seorang pemimpin terhadap kebutuhan serta masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Oleh karena itu, menurut Adi, keberadaan dan kedekatan sosok pemimpin dengan daerah yang akan dipimpin merupakan faktor yang tak bisa dianggap remeh.

Menanggapi isu ini, Kaesang Pangarep sendiri telah memberikan tanggapannya. Dalam berbagai kesempatan, Kaesang menegaskan bahwa meskipun tidak lahir dan besar di Bekasi, namun ia memiliki komitmen kuat untuk membangun Bekasi menjadi lebih baik. Kaesang juga menekankan bahwa kecintaannya terhadap Bekasi tidak diragukan, meskipun bukan sebagai tempat kelahirannya. Ia menyatakan bahwa semangat dan komitmen untuk memajukan Bekasi sudah seharusnya menjadi pertimbangan utama, bukan sekadar asal usul kelahiran.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%