Sejak tahun 2019, Indonesia telah menjadi negara dengan kasus keracunan metanol terbanyak di dunia, menurut data yang dirilis oleh MSF atau Doctors Without Borders. Keracunan metanol ini kebanyakan disebabkan oleh minuman keras yang dicampur dengan bahan-bahan tertentu atau dikenal dengan istilah oplosan. Fenomena ini telah menimbulkan keprihatinan yang mendalam di kalangan masyarakat, pemerintah, dan juga organisasi kesehatan.
Keracunan metanol yang disebabkan oleh konsumsi oplosan telah menjadi masalah serius di Indonesia. Banyak kasus yang dilaporkan terutama di daerah pedesaan di mana minuman alkohol ilegal dengan kadar metanol berbahaya sering kali dikonsumsi. Oplosan yang dibuat tanpa standar yang jelas dan dikonsumsi oleh masyarakat yang kurang memiliki pengetahuan tentang bahaya metanol dapat menyebabkan keracunan serius, bahkan kematian.
Dampak dari kasus keracunan metanol ini sangat meresahkan. Tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga menimbulkan dampak yang panjang bagi para korban yang selamat. Keracunan metanol dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh seperti mata, otak, dan jantung. Kasus-kasus keracunan ini juga menimbulkan beban yang berat bagi sistem kesehatan Indonesia, terutama di daerah-daerah yang terdampak.