Tampang

India Berlomba di Bawah Laut Untuk Menambang Logam Baterai Dunia

22 Mar 2024 04:52 wib. 686
0 0
India Berlomba di Bawah Laut Untuk Menambang Logam Baterai Dunia
Sumber foto: Google

India, Tiongkok, Jerman, dan Korea Selatan telah memiliki izin eksplorasi sulfida polimetalik di kawasan punggung bukit Samudera Hindia. Pada tahun 2022, Institut Teknologi Kelautan Nasional India melakukan uji coba mesin penambangannya di kedalaman 5.270 m di cekungan tengah Samudera Hindia dan mengumpulkan beberapa nodul polimetalik (batuan berbentuk kentang yang terletak di dasar laut dan kaya akan mangan, kobalt, nikel, dan tembaga).

Kementerian ilmu kebumian India tidak menanggapi pertanyaan BBC mengenai rencana penambangan laut dalam di negara tersebut.

“India mungkin pada akhirnya berusaha untuk menunjukkan bahwa mereka adalah negara yang kuat, yang tidak bisa ditandingi di wilayahnya sendiri, serta memberikan kesan bahwa mereka tidak tertinggal dari Tiongkok dalam hal ekonomi. laut dalam,” kata Pradeep Singh, yang bekerja di bidang tata kelola laut di Research Institute for Sustainability di Potsdam, Jerman.

AS tidak terlibat dalam perlombaan untuk melakukan penambangan di perairan internasional karena AS belum meratifikasi Konvensi PBB tentang Hukum Laut, perjanjian yang mengarah pada pembentukan ISA. Sebaliknya, negara ini bertujuan untuk mengambil sumber mineral dari dasar laut dalam negerinya dan memproses mineral yang ditambang oleh sekutunya dari perairan internasional.

Para pendukung eksplorasi dasar laut dalam mengatakan bahwa penambangan di darat hampir mencapai titik jenuh, sehingga menghasilkan kualitas produksi yang rendah, dan banyak wilayah sumber mineral yang dilanda konflik atau masalah lingkungan.

Namun para pegiat lingkungan hidup mengatakan dasar laut dalam adalah batas terakhir bumi yang sebagian besar masih belum dipelajari dan disentuh oleh umat manusia. Selain itu, pertambangan di sana dapat menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki, tidak peduli seberapa mendesaknya kebutuhan tersebut.

Sekitar dua lusin negara – termasuk Inggris, Jerman, Brazil dan Kanada – juga menuntut penghentian atau penghentian sementara penambangan laut dalam, mengingat apa yang mereka katakan adalah kurangnya informasi tentang ekosistem laut di kedalaman tersebut. 

Bank Dunia memproyeksikan bahwa ekstraksi mineral penting perlu meningkat lima kali lipat pada tahun 2050 untuk memenuhi permintaan teknologi energi ramah lingkungan.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.