Tampang

Filosofi Stoikisme Yunani Kuno: Mengendalikan Diri dalam Setiap Kondisi

24 Mei 2025 08:18 wib. 39
0 0
Stoikisme
Sumber foto: pinterest

Di tengah gejolak kehidupan yang tak terduga, di mana nasib sering kali terasa di luar kendali kita, sebuah aliran pemikiran kuno dari Yunani menawarkan peta jalan menuju ketenangan batin dan kekuatan mental. Ini adalah Stoikisme, sebuah filosofi yang mengajarkan seni mengendalikan diri dalam setiap kondisi, menemukan kedamaian di tengah kekacauan, dan hidup sesuai dengan kebijaksanaan, keberanian, keadilan, serta kesederhanaan. Bukan tentang menekan emosi, melainkan memahami apa yang bisa dan tidak bisa kita kendalikan.

Akar Sejarah dan Prinsip Utama Stoikisme

Stoikisme didirikan di Athena pada awal abad ke-3 SM oleh Zeno dari Citium. Nama "Stoik" berasal dari Stoa Poikile, sebuah "serambi bercat" di mana Zeno biasa mengajar. Selama berabad-abad, filosofi ini dianut dan dikembangkan oleh tokoh-tokoh besar seperti Seneca (seorang negarawan dan dramawan Romawi), Epictetus (mantan budak yang menjadi guru filsafat), dan Kaisar Marcus Aurelius (salah satu "Lima Kaisar Baik" Romawi).

Inti dari Stoikisme dapat diringkas dalam beberapa prinsip utama:

Dikotomi Kendali: Ini adalah pilar fundamental. Stoik mengajarkan kita untuk membedakan dengan jelas antara hal-hal yang berada dalam kendali kita (pikiran, penilaian, keinginan, tindakan) dan hal-hal yang tidak berada dalam kendali kita (cuaca, tindakan orang lain, penyakit, kematian, opini orang lain). Fokus dan energi kita hanya boleh dicurahkan pada hal-hal yang bisa kita kendalikan.
Hidup Selaras dengan Alam (Logos): Alam semesta diatur oleh sebuah rasionalitas universal atau Logos. Stoik percaya bahwa dengan hidup selaras dengan akal sehat dan realitas, kita dapat mencapai kehidupan yang baik. Ini berarti menerima takdir dan memahami bahwa segala sesuatu memiliki tempatnya dalam tatanan kosmis.
Keutamaan (Virtue) adalah Satu-satunya Kebaikan Sejati: Bagi Stoik, kekayaan, ketenaran, kesehatan, atau kenikmatan bukanlah kebaikan sejati. Kebaikan sejati dan satu-satunya jalan menuju kebahagiaan (eudaimonia) adalah melalui pengembangan empat keutamaan kardinal:

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?