Sementara itu, beberapa negara telah lebih dulu menerapkan sistem empat hari kerja dan melaporkan hasil yang positif. Misalnya, di Islandia, percobaan empat hari kerja menunjukkan peningkatan produktivitas dan kesejahteraan karyawan. Namun, perlu dicatat bahwa keberhasilan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk budaya kerja dan dukungan infrastruktur.
Secara keseluruhan, wacana penerapan sistem empat hari kerja di Jakarta menimbulkan pro dan kontra di kalangan karyawan. Sementara beberapa melihatnya sebagai peluang untuk meningkatkan keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi, yang lain khawatir tentang peningkatan beban kerja dan potensi penurunan pendapatan. Oleh karena itu, diperlukan kajian mendalam dan dialog antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil dapat memberikan manfaat optimal bagi semua pihak.