Fadria Polimengo (16) menjadi korban pembunuhan oleh kakak kandungnya, Galang Polimengo (17), di Desa Lemito, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Insiden tragis ini menggegerkan masyarakat setempat. Marlina Lahiya (41), ibu dari kedua korban, akhirnya buka suara terkait peristiwa mengerikan itu.
Menurut Marlina, Fadria terlihat memiliki perilaku yang tidak biasa sebelum pertikaian mematikan tersebut. Biasanya, Fadria suka menonton televisi ketika tidak menggunakan handphone. Namun, sehari sebelum kejadian, Fadria hanya mengurung diri di kamar dan tidak menonton televisi sama sekali. Perubahan perilaku ini membuat Marlina merasa khawatir.
Selain itu, Fadria biasanya sering mengantar jemput adiknya ke rumah tantenya di Dusun Bayalo, namun sebelum kejadian, Fadria hanya mengantarkan adiknya dan menitipkan baju-baju sang adik. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa Fadria mungkin merasa bahwa ini bukanlah sebuah kejadian biasa. Marlina juga merasa bahwa Fadria sudah jarang berkunjung ke rumah saudarinya dan menjadi sangat pendiam sebelum kejadian tragis itu.
Pada Minggu (14/09/2024) sore, Fadria Polimengo tewas di tangan sang kakak karena sebuah pertikaian. Kronologis kejadian tersebut diungkap oleh warga setempat, Hamir Hulopi. Galang, sebelumnya telah mengonsumsi minuman keras dan menghirup lem 'Eha Bond'. Setelah mengantarkan temannya pulang, Galang kembali ke rumah dan meminjam sepeda motor kepada Fadria. Ketika Fadria menolak meminjamkan sepeda motor karena adiknya sedang tertidur, pertengkaran pun tak terelakkan.