Sebagai bagian dari kebijakan ini, pemerintah Belanda juga merekomendasikan pembatasan penggunaan ponsel di lingkungan sosial. Hal ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari konsumsi konten digital yang berlebihan dan mengembalikan koneksi sosial siswa ke dalam konteks yang lebih nyata. Meskipun demikian, kebijakan ini juga menuai kontroversi, dengan sebagian orang berpendapat bahwa penggunaan ponsel dan teknologi digital merupakan bagian integral dari kehidupan modern dan pembatasan yang terlalu ketat dapat menimbulkan resistensi dan konflik di antara siswa.
Dukungan terhadap larangan penggunaan ponsel di sekolah juga datang dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa gangguan dari perangkat pintar dapat memengaruhi kinerja akademis dan kesejahteraan siswa. Berbagai studi telah menunjukkan bahwa penggunaan ponsel di sekolah dapat mengganggu konsentrasi, mempengaruhi kemampuan belajar, dan meningkatkan tingkat kecanduan media sosial di kalangan siswa. Oleh karena itu, pembatasan penggunaan ponsel di sekolah dianggap sebagai langkah yang tepat untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif.
Meskipun demikian, penerapan larangan penggunaan ponsel di sekolah juga menimbulkan tantangan tersendiri. Salah satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah bagaimana mengawasi dan menegakkan kebijakan ini di tengah pesatnya perkembangan teknologi. Selain itu, perlu juga adanya pendekatan yang bijaksana agar larangan ini tidak melanggar hak asasi siswa. Oleh karena itu, pihak terkait perlu bekerja sama dengan guru, orang tua, dan siswa untuk menemukan solusi yang dapat diterima oleh semua pihak.