Namun, kehadiran kutu beras bisa menjadi indikasi bahwa bahan makanan tersebut sudah lama disimpan atau kurang diperhatikan kebersihannya. Makanan yang terinfeksi kutu beras sebaiknya tidak dikonsumsi karena bisa mempengaruhi kualitas makanan tersebut, walaupun secara teknis tidak membahayakan tubuh secara langsung.
Sementara kutu beras tidak menularkan penyakit atau racun, keberadaannya bisa menandakan bahwa makanan yang terinfeksi sudah berada pada tahap kadaluarsa atau kualitasnya menurun. Kutu ini memakan biji-bijian dan dapat menyebabkan biji menjadi lebih rapuh atau kehilangan sebagian nutrisinya. Walaupun mengonsumsi kutu beras dalam jumlah kecil tidak menyebabkan masalah kesehatan yang serius, sebaiknya biji-bijian yang terinfeksi dibuang untuk menghindari konsumsi makanan yang sudah tidak optimal.
Untuk menghindari kutu beras atau serangga lainnya di rumah, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
- Penyimpanan yang Tepat: Simpan beras dan bahan makanan biji-bijian lainnya dalam wadah kedap udara atau plastik tebal untuk mencegah kutu masuk.
- Pemeriksaan Rutin: Periksa bahan makanan secara berkala untuk memastikan tidak ada tanda-tanda infestasi kutu beras.
- Penyimpanan di Tempat Sejuk dan Kering: Tempat yang lembap atau panas dapat mempercepat proses perkembangan kutu. Simpan bahan makanan di tempat yang kering dan sejuk.
- Pembersihan Wadah Penyimpanan: Pastikan wadah penyimpanan makanan tetap bersih dan terhindar dari sisa-sisa bahan makanan yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya kutu.