Sebuah riset di Amerika Serikat membuktikan bahwa sebagian besar pekerja berpengetahuan di Indonesia, menginginkan pengalaman kerja yang lebih personal. Bahkan banyak karyawan yang rela upahnya dipangkas, demi bisa bekerja dari mana saja alias work from anywhere (WFA). Fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga menjadi tren global di era digital saat ini.
Penggunaan teknologi telah mengubah pola kerja di banyak perusahaan, dan memungkinkan karyawan untuk bekerja secara fleksibel. Hal ini memicu minat karyawan untuk dapat bekerja dari lokasi mana saja yang diinginkan, tanpa harus terikat pada kantor fisik. Sebagai hasilnya, munculah istilah Work From Anywhere (WFA) yang semakin populer, karena memberikan kebebasan bagi karyawan untuk mengatur waktu dan tempat kerja mereka sendiri.
Sebuah survey yang dilakukan oleh perusahaan riset dan konsultan global, PwC, menemukan bahwa 96% dari karyawan Indonesia bersedia menerima pemangkasan gaji secara signifikan demi dapat bekerja dari tempat yang mereka inginkan. Selain itu, sebagian besar dari mereka juga percaya bahwa konsep WFA dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan secara keseluruhan.