Tutup Iklan
hijab
  
login Register
Waduhh!! Patah Hati Bisa Buat Orang Mati, Serius??

Waduhh!! Patah Hati Bisa Buat Orang Mati, Serius??

9 Maret 2018 | Dibaca : 1469x | Penulis : Ghilman Azka Fauzan

Tampang.com - Nikki Stamp, seorang ahli kesehatan jantung asal Australia menyatakan bahwa sakit hati secara emosi ternyata benar-benar mampu pengaruhi kesehatan kita, termasuk risiko meninggal karena serangan jantung.

Dikutip dari laman Australia Plus, sebuah penelitian ilmiah menunjukkan bahwa selang sebulan setelah orang yang dicintai meninggal, risiko kematian kita ternyata dapat meningkat secara signifikan.

Istilah ini dinamakan sebagai "taktsubo cardiomyopathy", sebuah istilah untuk menyebut munculnya sindrom penyakit yang disebabkan naik turun emosi karena patah hati.

"Dalam kondisi stres yang akut, terjadi peningkatan adrenalin yang menyebabkan risiko serangan jantung," kata Dr Stamp.

Dijelaskan Dr Stamp, pada jantung orang yang patah hati, terlihat pembuluh koroner mendorong jantung mereka menggembung. Hal ini pertama kali ditemukan di Jepang pada 1990, setelah jantung seorang pasien dikatakan bentuknya menyerupai badan gurita.

Dr Stamp mengatakan, takotsubo jarang terjadi, kecuali pada risiko yang menyerang jantung wanita setelah masa menopause.

"Tidak semua orang yang menderita (taktsubo) akan berujung pada risiko kematian, tergantung bagaimana penanganan kesehatan oleh yang bersangkutan dan lingkungan sekitarnya," tukasnya.

Penelitian sudah dilakukan dan para periset mengubah cara kita berpikir soal patah hati dalam pengertian medis.

"Misalnya, dalam beberapa tahun terakhir depresi telah dianggap sebagai faktor berisiko pada penyakit jantung yang berdiri sendiri," kata Dr Stamp.

"Sekarang, yakni 20 tahun setelahnya, ini bukanlah sesuatu yang orang katakan karena sepertinya lembut."

Telah ada juga sejumlah penelitian lebih lanjut soal bagaimana depresi tidak hanya berpengaruh pada masalah jantung, tapi juga memengaruhi pemulihan pasien.

"Pengobatan dalam hal ini menjadi sedikit lebih holistik," kata Dr Stamp.

"Kami menyadari bahwa penyakit ini tidak ada di luar sana dan ini menjadi benar-benar penting," kata dia.

#Tagar Berita

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

Artis Cantik Penuh Sensasi, Nggak Kapok Masuk Penjara
2 Januari 2018, by Rahmat Zaenudin
Tampang.com - Ya siapa lagi kalau bukan Jennifer Dunn, aktis cantik yang dulu pernah masuk penjara karena kasus yang sama hingga hamil didalam penjara sekarang ...
Astronom Temukan Planet Mirip dengan Bumi di Sekitar Bintang Terdekat
19 Agustus 2017, by Rio Nur Arifin
NASA telah menemukan tujuh planet berbatu yang seukuran bumi dan berputar mengelilingi sebuah bintang di Bima Sakti kita. Planet-planet itu termasuk mengorbit ...
Kapolri Akui Telah Menghentikan Kasus Penembakan Anggota FPI: yang Terlibat Telah Meninggal Dunia
17 Juni 2021, by Admin
Baru-baru ini Kapolri memaparkan perkembangan kasus yang berkaitan dengan Habib Rizieq Shihab dan FPI. Diketahui sebelumnya, kasus ...
Walk In Interview Floor Manager (FM) –  PT Richeese Kuliner Indonesia (Serang & Makassar)
15 Agustus 2017, by Slesta
Deskripsi Pekerjaan : Merencanakan , mengawasi seluruh aktivitas di outlet pada saat shiftnya bertugas, melakukan evaluasi atas pencapaian performance ...
Baking Soda dan Baking Powder, Beda atau Sama??
5 April 2018, by oteli w
Tampang.com - Baking soda dan baking powder sama-sama bahan pengembang kue.  Tetapi karena namanya yang mirip, tidak sedikit orang yang bingung apakah ...
Berita Terpopuler
Polling
Permadi Arya dibayar APBN atau Bukan?
#Tagar
 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved
 
Tutup Iklan
JasaReview