Tampang.com - Nikki Stamp, seorang ahli kesehatan jantung asal Australia menyatakan bahwa sakit hati secara emosi ternyata benar-benar mampu pengaruhi kesehatan kita, termasuk risiko meninggal karena serangan jantung.
Dikutip dari laman Australia Plus, sebuah penelitian ilmiah menunjukkan bahwa selang sebulan setelah orang yang dicintai meninggal, risiko kematian kita ternyata dapat meningkat secara signifikan.
Istilah ini dinamakan sebagai "taktsubo cardiomyopathy", sebuah istilah untuk menyebut munculnya sindrom penyakit yang disebabkan naik turun emosi karena patah hati.
"Dalam kondisi stres yang akut, terjadi peningkatan adrenalin yang menyebabkan risiko serangan jantung," kata Dr Stamp.