Tutup Iklan
hijab
  
login Register
Menteri Perlindungan Anak: Pastikan Anak Terduga Teroris yang Masih Selamat Akan Dilindungi Negara

Menteri Perlindungan Anak: Pastikan Anak Terduga Teroris yang Masih Selamat Akan Dilindungi Negara

17 Mei 2018 | Dibaca : 954x | Penulis : Jenis Jaya Waruwu

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise menyatakan negara akan mendampingi anak dari terduga teroris yang selamat saat dibawa orang tuanya dalam aksi bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo sampai dewasa. Ia menjamin tidak akan ada perlakuan diskriminatif dari negara terhadap anak-anak itu.

"Tiap anak, tiap warga negara Indonesia tetap diperhatikan oleh negara," ujar Yohana di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (16/05/2018)

Yohana menjelaskan pihaknya akan memberi pendampingan bagi anak-anak terduga teroris yang selamat itu. Mulai dari trauma healing hingga rehabilitasi sosial.

Kementerian PPPA akan berkoordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) serta dinas sosial setempat untuk mendampingi anak tersebut. "Biasanya dalam keadaan darurat dibawa sementara ke tempat perlindungan perempuan dan anak," ucapnya.

Menurut Yohana, meski anak-anak itu ikut orang tuanya dalam aksi teror, mereka sejatinya adalah korban. "Mereka korban dari salah pengasuhan orang tua. Itu perlu dapat pendampingan," tuturnya.

Seperti diketahui sebelumnya, sejumlah anak di bawah umur dilibatkan orangtua mereka dalam aksi teror di Surabaya dan Sidoarjo. Dimana terduga teroris Dita Oepriarto mengajak seluruh anggota keluarganya untuk melakukan aksi bom bunuh diri di tiga gereja yang berbeda di Surabaya.

Dita meledakan dirinya di Gereja Pantekosta. Istri Dita, Puji Kuswati, dan dua anaknya yang berinisial FS, 12 tahun, dan VR, 9 tahun meledakan bom di GKI Diponegoro. Selain itu, dua putranya, Yusuf Fadil, 18 tahun, dan FH, 16 tahun, beraksi di Gereja Santa Maria Tak Bercela.

Selain itu, terduga teroris Anton meledakan dirinya bersama istrinya, Puspita Sari, dan anaknya LAR, 17 tahun di Rumah Susun Wonocolo, Sidoarjo. Namun tiga anak mereka lainnya, yaitu FP, GHA, dan AR berhasil selamat.

Aksi teror membawa anak kecil terjadi pula di kantor Markas Kepolisian Resor Kota Surabaya. Tri Murtiono mengajak istrinya, Tri Ernawati dan tiga orang anaknya untuk melancarkan aksi bom bunuh diri di Mapolresta Surabaya. Dalam aksi tersebut, satu orang anaknya berinisial A selamat.

#Tagar Berita

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

Wow, Peneliti Ciptakan Jendela yang Bisa Berubah dari Transparan ke Buram dalam Waktu Kurang dari 1 Menit!
20 Agustus 2017, by Rindang Riyanti
Para insinyur Stanford University telah mengembangkan jendela dinamis yang dapat berubah dari transparan ke buram atau kembali lagi dalam waktu kurang dari ...
Malas Bangun Pagi? Baca Ini
12 September 2017, by Rindang Riyanti
"Tidur lebih awal dan bangun pagi membuat pria sehat, kaya raya, dan bijak." -Ben Franklin Lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, ...
Taman Pesisir Pangumbahan, Wisata Pantai Berbasis Konservasi Penyu di Sukabumi
29 Juni 2018, by Maman Soleman
Penyu merupakan hewan tua yang sudah ada sejak zaman dinosaurus. Sayangnya, sejak berabad-abad maraknya perburuan ilegal dan konsumsi telur penyu, membuat ...
Prabowo Nyatakan Siap Jadi Calon Presiden di Pilpres 2019
12 April 2018, by Jenis Jaya Waruwu
Pilpres 2019 kian mendekat, tahun depan adalah pertarungan dalam merebut RI akan terjadi lagi. Kubu petahana Presiden Joko Widodo sudah dipastikan akan kembali ...
3 Kali Groundbreaking, Trans-Sulawesi Akhirnya Sudah Digarap 40 KM
25 Oktober 2017, by Rindang Riyanti
Berkaitan dengan proyek infrastruktur yang sedang digalakan pemerintahan sekarang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin geram. Pasalnya, ada proyek ...
Berita Terpopuler
Polling
Permadi Arya dibayar APBN atau Bukan?
#Tagar
 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved
 
Tutup Iklan
JasaReview