Tampang - Warga Bogor dibuat cemas dengan langkanya gas elpiji 3kg, mengingat bahwa keberadaan benda tersebut merupakan kebutuhan pokok untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari seperti memasak dan hal lainnya. Terlebih bagi warga dengan pendapatan menengah ke bawah adanya gas 3kg sangat membantu meringankan pemenuhan kebutuhan. Kondisi seperti ini baru di alami warga Bogor akhir-akhir ini. Sudah memasuki pekan kedua mereka kesulitan untuk mendapatkan gas 3kg.
Pemkot Bogor dan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) sebenarnya sudah melaksanakan operasi pasar sejak Senin hingga kemarin, namun sangat disayangkan karena pelaksanaannya hanya terpusat di beberapa titik saja, sehingga pendistribusiannya pun tidak merata. Imbasnya warga merasa kecewa terhadap kinerja Pemkot Bogor dan Hiswana Migas tersebut.
Sampai saat ini keberadaan gas bersubsidi di wilayah Bogor masih sulit di dapatkan bahkan di kios dan pengecer sekalipun, kalaupun ada harganya melambung tinggi dari harga gas pada umumnya, keadaan seperti ini tentu saja membuat warga Bogor merasa sangat panik dan tidak karuan.
Menyikapi kondisi ini, warga Bogor berharap agar pemerintah segera melakukan tindakan untuk mengatasi kelangkaan tersebut. Karena akibat kondisi ini dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, selain menyebabkan keresahan warga juga menjadikan peluang bagi pihak-pihak tertentu untuk meraup keuntungan sepihak dari pengecer.
