Percayalah pada-Nya, yakinlah atas kuasa-Nya! Dia lah Maha Perencana dan percayalah rencana-Nya. Kalimat itu sering aku dengar dalam berbagai pengajian atau nasihat. Aku percaya, tentu aku percaya pada-Nya. Hanya saja, terkadang tak kupungkiri, ada kalanya aku merasa Dia tak sayang padaku, atau Dia tak memperhatikanku. Nah, perasaan ini sering muncul, khususnya ketika aku mengalami hal yang tidak menyenangkan.
Ada beberapa kejadian yang berhubungan dengan percaya tersebut. Ternyata percaya itu, bukan hanya sesekali, tapi mari kita berusaha untuk bisa percaya pada-Nya, kapan pun dan di mana pun. Kejadian yang pernah aku alami adalah ketika aku berkali-kali gagal untuk melamar pekerjaan di beberapa perusahaan yang aku inginkan, selulus aku dari kuliah dahulu. Sampailah aku pada satu titik, aku akan melamar pekerjaan di dalam kota saja dan tak usah di perusahaan yang ternama. Kala itu aku melihat ada lowongan dan lokasinya memang di dalam kota. Aku masih bimbang sebenarnya untuk melamar posisi tersebut, karena posisi itu tak sesuai dengan minatku dan juga tak sesuai dengan disiplin ilmu kuliahku. Aku adalah seorang sarjana ekonomi dan posisi yang aku lamar adalah di bidang pendidikan.
Aku ternyata diterima di posisi yang aku lamar. Jujur, di awal aku bekerja aku sungguh merasa tidak nyaman, karena harus belajar dari awal mengenai dunia pendidikan ini. Beberapa kali terbersit untuk resign saja dari pekerjaan ini karena aku sungguh tak menguasainya dengan baik. Aku sering merasa sedih jika dalam beberapa reuni bertemu dengan teman kuliah dan mereka menceritakan tentang pekerjaannya (note: pekerjaan yang ia ceritakan adalah pekerjaan yang aku inginkan dulu). Terpikir juga mengapa aku selalu gagal dalam melamar posisi itu, sedangkan temanku bisa mendapatkannya. Apa salahku? Hingga beberapa waktu aku bekerja, pikiran itu masih berkecambuk dalam kepala. Saat itu seolah aku belum percaya bahwa Dia sayang padaku.