Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta mengungkapkan, kini hanya ada 4 perusahaan taksi yang bertahan dari sebelumnya ada 32 perusahaan taksi yang ada di Jakarta, karena kalah saing dengan taksi online.
Menurut pengamat transportasi dari Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno, kondisi ini sudah diprediksi sejak awal. Tarif yang diterapkan taksi online terlalu murah dan mematikan taksi konvensional.
"Sebenarnya dari awal kami perkirakan pasti ada yang mati taksi konvensional. Karena memang sejak awal tidak fair," tuturnya, Minggu (8/10/2017).