Penelitian baru menunjukkan badan air tawar kemungkinan akan melepaskan lebih banyak metana di atmosfer karena susunan vegetasi sekitarnya berubah.
Menurut penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications, puing-puing pohon bekerja untuk menekan produksi metana di danau dan kolam, sementara bahan tanaman yang membusuk dari rerumputan dan tempat tidur buluh mempromosikan produksi metana.
Studi menunjukkan tanaman lahan basah akan mendapatkan keuntungan karena iklim menghangat, sehingga mempercepat emisi metana di ekosistem air tawar.
Ekosistem air tawar saat ini menyumbang sekitar 16 persen dari metana Bumi. Penulis studi terbaru berharap jumlah itu bertambah seiring dengan semakin panasnya planet.