Tampang

'Berguru' Bisa dari Mana Saja

12 Jan 2018 23:43 wib. 1.389
0 0
'Berguru' Bisa dari Mana Saja

Ingatkah kalian ketika masih duduk di bangku sekolah? Ketika kita belum bisa membaca, bagaimana kita sampai akhirnya bisa membaca. Ketika kita belum bisa mengerjakan berbagai operasi hitung matematika, bagaimana akhirnya kita bisa, bahkan mungkin hingga akhirnya mahir! Kalau kta flachback lebih jauh lagi, bagaimana caranya kita hingga kemudian bisa berdiri, berjalan, hingga berlari? Perjalanan proses belajar dari tidak bisa, dari tidak tahu hingga tahu, dari tidak mahir hingga mahir disebut belajar. Jika kita lihat siapakah tokoh yang paling berpengaruh dalam proses belajar tersebut, tentu yang terpikir adalah guru!

Ternyata guru bukan hanya beliau yang disebut ibu atau bapak guru lho! Guru adalah ayah, ibu, kakek, nenek, om, tante, teman, bahkan orang asing sekalipun! Seperti pengalamanku kemarin pagi. Seperti biasa, sebagai pengguna layanan ojek, hampir setiap hari aku belajar sesuatu dari para driver yang mengantar atau menjemputku. Dari perbincanganku dengan driver itu, aku jadi belajar untuk percaya kekuatan doa dan harapan. Ia menceritakan bahwa cukup banyak orang yang hampir saja mematahkan keinginanya untuk menjadi driver ojeg. Berbagai alasan yang dikemukakan oleh teman-temannya, agar ia mengurungkan niatnya. Mulai dari alasan sekarang bisnis ojeg semakin sepi, nanti akan kehujanan, kepanasan, dan tarifnya kecil!  Sang driver tetap percaya bahwa ia pasti bisa dan meng-ignore ucapan teman-teman yang justru mematahkan semanganya. Dan dengan keyakinannya, ia bisa membuktikan jika ucapan teman-temannya tidak terbukti. Dari obrolan tersebut, aku mendapatkan ‘ilmu baru tentang keyakinan dan kekuatan doa.

Selain berupa tokoh, guru juga bisa berdasarkan pengalaman. Pengalamanmu, pengalamannya, pengalaman siapapun. Ada pepatah yang menyatakan bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Dengan pernah gagal, kita bisa tahu perbaikan apa yang bisa dilakukan agar kualitas hidup kita meningkat.

Ketika bayi kita belajar merangkak, duduk. Gurulah yang berperan dalam membuat akhirnya anak bisa melakukan banyak ini dan itu. Guru itulah orangtua. Di bangku sekolah diajarkan berbagai pelajaran. Setiap jenjang kelas memiliki targetnya tersendiri, mulai dari TK, SD, SMP, SMA. Jika kelak kita sudah lulus bahkan hingga jenjang universitas, apakah itu berarti kita berhenti belajar?

<12>

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Pilpres 2024 Berlangsung: