Festival Bau Nyale adalah salah satu perayaan budaya yang paling diantisipasi di Pulau Lombok, Indonesia. Merayakan legenda nyale atau cacing laut yang diyakini sebagai reinkarnasi Putri Mandalika, festival ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga mencerminkan kearifan lokal dan kekayaan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Sasak di Lombok.
Legenda Nyale dan Makna Festival
Menurut legenda, Putri Mandalika adalah seorang putri cantik dari Kerajaan Pejanggik di Lombok yang memilih untuk menjatuhkan diri ke laut demi mengakhiri perseteruannya dengan dua pangeran yang bersaing memperebutkannya. Dalam upaya untuk menyatukan kedamaian, setiap tahun ribuan orang berkumpul di pantai selatan Lombok untuk mencari nyale, yaitu cacing laut yang diyakini sebagai manifestasi Putri Mandalika.
Ritual dan Tradisi Festival
Festival Bau Nyale dimulai dengan ritual adat dan upacara keagamaan yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Para peserta memadati pantai-pantai seperti Pantai Kuta dan Pantai Selong Belanak untuk mengikuti prosesi upacara serta menikmati berbagai pertunjukan seni tradisional, seperti tarian kreasi dan musik Sasak yang khas. Puncak acara adalah saat para peserta berbondong-bondong memasuki laut untuk mencari nyale, yang dianggap memiliki keberkahan dan kekuatan mistis.