YouTube Kuasai Pasar Streaming Global
Dominasi YouTube ini juga tercermin dalam laporan yang dirilis Nielsen Gauge pada Mei lalu. Dalam laporan tersebut, YouTube dinobatkan sebagai platform streaming nomor satu selama empat bulan berturut-turut, dengan pangsa pasar mencapai 12,5%. Angka ini jauh mengungguli para pesaing beratnya seperti Netflix (7,5%), Disney+ (5%), dan Amazon Prime Video (3,5%).
Lebih jauh lagi, Nielsen menyatakan bahwa streaming konten melalui TV kini telah menjadi aktivitas utama penonton, menguasai 44,8% pangsa pasar. Angka ini mengalahkan televisi kabel yang hanya meraih 24,1%, dan siaran televisi tradisional yang menyumbang 20,1%.
Statistik ini membuktikan bahwa kebiasaan konsumsi media masyarakat global mengalami perubahan besar. Televisi bukan lagi menjadi sumber utama hiburan, terutama di kalangan generasi muda. Mereka kini lebih memilih platform seperti YouTube yang menawarkan pilihan tayangan lebih personal, bebas iklan (dengan langganan), dan dapat diakses kapan saja.
Tantangan: Apakah Dominasi Ini Bisa Bertahan Lama?
Meski saat ini YouTube menikmati posisi teratas dalam ekosistem streaming dan video pendek, para analis memperkirakan bahwa tren ini bisa berubah dalam waktu dekat. Nielsen memperingatkan bahwa dominasi YouTube berpotensi terganggu sementara waktu karena akan dimulainya musim siaran baru serta tayangan olahraga besar seperti pertandingan sepak bola.
Selama musim panas, memang biasanya terjadi lonjakan konsumsi video streaming karena libur panjang dan lebih banyak waktu luang. Namun, begitu kalender olahraga dan hiburan utama kembali aktif, penonton bisa saja kembali melirik TV kabel atau layanan berbayar lainnya yang memiliki hak siar eksklusif atas acara tersebut.
“Tren ini bisa bertahan selama musim panas,” kata Nielsen, “tetapi saat musim kompetisi olahraga dimulai dan program TV baru tayang, keseimbangan bisa bergeser lagi—meski mungkin hanya sementara.”