Berbagai negara menjadi target dari aksi penipuan ini, mencakup wilayah Amerika Selatan, Asia Tenggara, dan juga Afrika. Indonesia pun menjadi salah satu negara yang menjadi korban; tercatat ada tiga aplikasi yang berhasil mengunduh hingga 2 juta pengguna di dalam negeri. Situasi ini menjadi semakin mendesak, mengingat banyak pengguna yang tidak menyadari kondisi berbahaya ini dan terus menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut di ponsel mereka.
Oleh sebab itu, sangat penting bagi Anda untuk memeriksa daftar aplikasi yang saat ini terpasang di perangkat Android Anda. Penghapusan aplikasi-aplikasi berbahaya ini menjadi langkah awal untuk melindungi diri dari tindakan kriminal yang bisa merugikan. Berikut adalah daftar 15 aplikasi berbahaya yang ditemukan oleh McAfee beserta jumlah unduhannya:
1. Préstamo Seguro-Rápido, Seguro (1 juta unduhan)
2. Préstamo Rápido-Credit Easy (1 juta unduhan)
3. Get Baht Easily - Quick Loan (1 juta unduhan)
4. RupiahKilat-Dana cair (1 juta unduhan)
5. Borrow Happil - Loan (1 juta unduhan)
6. Happy Money (1 juta unduhan)
7. KreditKu - Uang Online (500.000 unduhan)
8. Dana Kilat - Pinjaman Kecil (500.000 unduhan)
9. Cash Loan-Vay tin (500.000 unduhan)
10. RapidFinance (100.000 unduhan)
11. PrêtPourVous (100.000 unduhan)
12. Huayna Money - Préstamo Rápido (100.000 unduhan)
13. IPréstamos: Rápido Crédito (100.000 unduhan)
14. ConseguirSol-Dinero Rápido (100.000 unduhan)
15. ÉcoPrêt Prêt En Ligne (100.000 unduhan)
Terlihat bahwa aplikasi-aplikasi tersebut sudah menjangkau jumlah unduhan yang cukup signifikan, yang berarti mereka telah meraih sasaran pengguna yang banyak. Ada baiknya setiap pengguna Android untuk melakukan tindakan pencegahan dengan selalu memeriksa keaslian aplikasi sebelum mengunduh. Selain mengandalkan ulasan di Play Store, pengguna juga dapat melakukan pencarian online terkait reputasi aplikasi tersebut.