Tampang.com | Kemajuan teknologi kecerdasan buatan menghadirkan ancaman baru bagi ruang publik digital: deepfake. Video palsu hasil manipulasi AI yang meniru wajah, suara, dan gerak seseorang dengan sangat meyakinkan kini banyak beredar di media sosial. Akibatnya, masyarakat semakin sulit membedakan mana yang fakta dan mana yang rekayasa.
Dari Lelucon Jadi Alat Manipulasi Publik
Awalnya dianggap lucu dan menghibur, kini teknologi deepfake disalahgunakan untuk menyebarkan hoaks, menjatuhkan reputasi tokoh, bahkan memicu ketegangan politik. Beberapa kasus di Indonesia menunjukkan bagaimana video deepfake digunakan untuk menyudutkan pejabat, selebritas, atau aktivis.