“Jika publik terus-menerus disuguhi konten manipulatif, maka kepercayaan pada informasi bisa runtuh total,” kata Deni Rahmadani, peneliti literasi media dari ICT Watch.
Sulit Dideteksi dengan Mata Telanjang
Berkat kemajuan algoritma, video deepfake kini sangat realistis. Tanpa alat forensik digital, mayoritas pengguna internet tidak bisa membedakan video palsu dari yang asli, apalagi dalam format pendek seperti reels dan stories.
Minim Regulasi, Lemahnya Literasi Digital
Indonesia belum memiliki kebijakan khusus soal penggunaan dan penyebaran deepfake. Di sisi lain, literasi digital masyarakat masih rendah, membuat penyebaran konten palsu ini makin sulit dibendung.