Kelompok ini mengungkapkan, "Protes damai di tempat umum bukanlah terorisme domestik," dan menekankan bahwa mereka tidak akan mundur atau membiarkan hak-hak mereka dirampas. Poin-poin yang mereka sampaikan menekankan rasa keadilan dan kebebasan berbicara yang merupakan bagian integral dari demokrasi, di mana masyarakat dapat menyuarakan ketidakpuasan terhadap perusahaan, termasuk yang dipimpin oleh Elon Musk.
Kisruh ini menjadi sorotan publik dan media, memperlihatkan ketegangan antara para pendukung dan penentang Musk dalam konteks politik yang lebih luas di AS. Tindakan boikot yang dilakukan oleh beberapa kelompok dianggap sebagai respons riang terhadap pengaruh Musk, yang selama ini dianggap sebagai pengusaha yang kontroversial.
Dengan situasi yang semakin memanas, masa depan Tesla di bawah bayang-bayang protes dan ketidakpuasan ini jelas menjadi sorotan. Reaksi yang dihasilkan dari berbagai pihak terhadap Elon Musk dan Tesla kemungkinan akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Bersama dengan pemogokan pasar, isu yang lebih mendalam tentang kepemimpinan bisnis dan tanggung jawab sosial semakin menjadi perdebatan hangat di kalangan masyarakat.