Di tengah upaya ekspansi tersebut, iFlyTek juga mendorong inovasi produk. Pada gelaran MWC yang berlangsung di Barcelona, mereka meluncurkan tablet baru dengan kemampuan transkrip percakapan, menegaskan komitmen perusahaan untuk fokus pada pasar Eropa. Juru bicara perusahaan menekankan bahwa peluncuran produk ini adalah bentuk nyata dari tekad iFlyTek untuk menjadi lebih terintegrasi dan kompetitif di benua Eropa. Produk ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan pengguna di Eropa yang semakin meningkat akan kecerdasan buatan dan teknologi canggih.
Untuk mempertahankan kelangsungan usaha di tengah situasi yang sulit, iFlyTek juga berupaya melakukan diversifikasi rantai pasokan. Hal ini merupakan langkah strategis untuk mengurangi dampak tarif yang tinggi akibat perang dagang serta untuk mengamankan pasokan komponen penting bagi produk-produk mereka.
Sejak masuk ke dalam daftar hitam AS pada tahun 2019 — yang membatasi mereka untuk membeli komponen dari perusahaan-perusahaan AS tanpa adanya persetujuan pemerintah — iFlyTek telah berinovasi dengan mencari alternatif dari dalam negeri. Mereka beralih menggunakan chip buatan Huawei, yang merupakan salah satu produsen teknologi terkemuka di China.
Selain itu, iFlyTek telah mengambil langkah maju dengan mengembangkan model kecerdasan buatan (AI) mereka sendiri, yang dapat bersaing di pasar global. Salah satu model yang telah menarik perhatian adalah DeepSeek, yang sempat menjadi viral baru-baru ini. Inovasi ini menunjukkan bahwa meskipun mendapat tekanan dari luar, iFlyTek tetap berkomitmen untuk mengembangkan teknologi yang tidak hanya relevan tetapi juga berkualitas tinggi.