Efek Domino: Penjualan iPhone Terus Menurun
Jika peluncuran AI ini benar-benar tertunda tanpa kejelasan waktu, maka potensi kerugian bagi Apple bisa sangat besar. Para analis memperkirakan bahwa ketiadaan fitur AI pada generasi terbaru iPhone dapat membuat Apple kehilangan daya saing di pasar lokal. Terlebih lagi, vendor-vendor lokal seperti Huawei, Xiaomi, dan merek-merek lainnya mulai mengembangkan AI mereka sendiri dan semakin agresif di pasar domestik.
Menurut data dari kuartal pertama tahun 2025, penjualan iPhone di China tercatat turun sebesar 9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Penurunan ini mencerminkan betapa sulitnya Apple menjaga dominasinya di tengah kompetisi yang semakin ketat serta regulasi yang tak bisa dinegosiasikan.
AI sebagai Daya Tarik Utama iPhone Baru
Dalam beberapa tahun terakhir, Apple mulai menjadikan fitur AI sebagai salah satu inovasi andalan di lini produk iPhone terbaru mereka. AI digunakan dalam berbagai fungsi mulai dari fotografi, pengolahan bahasa, hingga efisiensi daya dan pengelolaan aplikasi. Sayangnya, strategi ini bisa menjadi bumerang jika Apple tak mampu menawarkannya di pasar penting seperti China.
“Ketidakhadiran fitur AI bisa menjadi kerugian paling signifikan bagi iPhone di pasar Tiongkok,” kata seorang analis teknologi yang enggan disebutkan namanya. “Pengguna di sana sangat cepat beradaptasi dengan teknologi baru dan sangat sensitif terhadap fitur-fitur canggih,” tambahnya.
Perang Teknologi dan Tarif Tambahan
Tak hanya dari sisi inovasi, Apple juga harus menghadapi tekanan dari kebijakan dagang. Belum lama ini, perusahaan dikenai tarif sebesar 25% untuk semua iPhone yang dijual di Amerika Serikat namun tidak diproduksi secara lokal. Hal ini menambah beban operasional dan bisa mempengaruhi strategi harga Apple secara global.