"Lebih baik saya bebas daripada tunduk pada perintah siapa pun," tegas Durov, mengingatkan kembali pada pernyataannya sebelum ditahan pada 2024.
Melihat capaian Telegram hingga 2025, jelas bahwa aplikasi ini tidak hanya bertumbuh dalam jumlah pengguna dan pendapatan, tetapi juga berani menghadapi tekanan besar, baik dari kompetitor maupun dari otoritas pemerintah. Keberanian Telegram untuk mempertahankan prinsip kebebasan berkomunikasi di era digital ini menjadi salah satu kunci utamanya dalam membangun loyalitas pengguna.
Dengan basis pengguna yang terus bertambah, adopsi layanan premium yang meningkat, serta komitmen pada privasi dan kebebasan berbicara, Telegram diprediksi akan terus menjadi pesaing kuat di ranah aplikasi pesan instan global dalam beberapa tahun ke depan.