Pada bulan lalu, Joshi menyebut praktik ini sebagai tindakan yang tidak adil terhadap konsumen. Pemerintah India menilai bahwa perusahaan seperti Uber harus bertanggung jawab atas tindakan yang dianggap diskriminatif. Tidak hanya itu, CCPA juga mempertimbangkan untuk menyelidiki apakah strategi serupa diterapkan di sektor lain, seperti layanan pengiriman makanan dan penjualan tiket online.
Tanggapan Uber atas Tuduhan
Uber, melalui juru bicaranya, membantah keras tuduhan tersebut. Perusahaan ini menegaskan bahwa penetapan tarif tidak pernah didasarkan pada jenis atau produsen ponsel yang digunakan oleh pelanggan. Uber juga menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dengan pihak berwenang di India guna mengatasi kesalahpahaman yang muncul.
"Kami tidak menetapkan harga berdasarkan jenis perangkat yang digunakan oleh pelanggan. Kami berharap dapat bekerja sama dengan Otoritas Perlindungan Konsumen Pusat untuk menyelesaikan masalah ini," jelas juru bicara Uber dalam sebuah pernyataan resmi.
Implikasi bagi Industri Layanan Digital
Kontroversi ini tidak hanya memengaruhi Uber, tetapi juga menimbulkan pertanyaan yang lebih besar tentang transparansi dalam industri layanan digital. Apakah perusahaan teknologi lain juga menerapkan strategi serupa untuk memaksimalkan keuntungan?