Tampang.com | Dalam sebuah pernyataan yang mengejutkan, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengungkapkan bahwa Apple, raksasa teknologi asal Cupertino, California, merencanakan untuk memindahkan sebagian dari proses produksinya dari Meksiko ke AS. Informasi ini disampaikan Trump kepada para gubernur dalam sebuah pertemuan yang berlangsung di Gedung Putih, menggambarkan interaksinya dengan CEO Apple, Tim Cook, yang kembali menekankan pentingnya membangun basis produksi di dalam negeri.
Trump menyebutkan bahwa Cook akan menutup dua pabrik yang ada di Meksiko dan menyalurkan produksinya ke fasilitas baru di Amerika. Selain itu, Trump juga menambahkan bahwa Apple berkomitmen untuk berinvestasi di AS dengan jumlah yang mencapai ratusan juta dolar. Hal ini dinilai sebagai langkah strategis oleh Apple untuk menghadapi potensi dampak dari tarif tinggi yang dikenakan pada produk-produk yang diimpor dari China.
Kendati Trump tidak merinci pabrik mana yang akan ditutup, spekulasi beralih kepada mitra produksi Apple, Foxconn Technology Group, yang memiliki kehadiran manufaktur yang signifikan di Meksiko. Foxconn, yang dikenal luas sebagai salah satu pemasok utama Apple, berencana untuk memperluas operasionalnya di Meksiko sebelum adanya perkembangan terbaru ini. Sementara itu, sebagian besar produksi Apple di Asia terpusat di Tiongkok yang merupakan basis utama produksi beberapa model iPhone.
Langkah ini tentunya menjadi sangat menarik untuk diikuti, mengingat bahwa Foxconn selama ini telah berperan besar dalam memenuhi permintaan global Apple. Pada saat yang sama, Apple dianggap telah mempertimbangkan untuk memindahkan pemasoknya dari Meksiko agar lebih efisien dalam menghadapi tekanan perang dagang yang sedang berkecamuk antara AS dan China.