Tampang

Serangan Siber Semakin Canggih, Apakah Kita Bisa Bertahan di Dunia Digital yang Rentan?

12 Mei 2025 22:39 wib. 23
0 0
ancaman siber, perlindungan keamanan data, kejahatan digital
Sumber foto: Google

Tampang.com | Dalam beberapa tahun terakhir, serangan siber semakin berkembang pesat, dan pelaku kejahatan semakin canggih dalam memanfaatkan celah-celah di dunia digital. Dari serangan ransomware yang mengunci data hingga pembobolan data pribadi yang merugikan banyak orang, ancaman dunia maya menjadi salah satu masalah utama dalam era digital ini. Lantas, apa yang bisa dilakukan masyarakat untuk melindungi diri mereka dari ancaman tersebut?

“Keamanan siber bukan hanya soal teknologi, tapi juga tentang kesadaran dan kebiasaan kita dalam menggunakan perangkat digital,” ujar Irwan Setiawan, ahli keamanan siber dari Cyber Security Research Institute (CSRI).

Beragam Ancaman Siber yang Semakin Canggih

  1. Ransomware:
    Ransomware adalah jenis serangan siber yang mengenkripsi data dan meminta tebusan untuk mengembalikan aksesnya. Serangan ini tidak hanya merugikan individu, tetapi juga perusahaan besar dan lembaga pemerintah yang mengandalkan data untuk beroperasi. Dalam beberapa kasus, serangan ransomware bisa merusak seluruh sistem perusahaan dalam waktu singkat.

    “Ransomware semakin canggih dalam menghindari deteksi dan seringkali meminta uang dalam bentuk cryptocurrency yang sulit dilacak,” kata Irwan.

  2. Phishing dan Penipuan Online:
    Phishing adalah teknik penipuan yang mengelabui korban agar memberikan informasi pribadi atau data penting, seperti kata sandi dan nomor kartu kredit, dengan berpura-pura menjadi pihak yang tepercaya. Email atau situs web palsu yang tampak sah dapat digunakan untuk mengecoh korban.

    “Serangan phishing dapat terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari email hingga pesan instan. Kejahatan ini sangat merugikan, karena data yang dicuri dapat digunakan untuk melakukan pencurian identitas,” jelas Irwan.

  3. Botnet dan DDoS (Distributed Denial of Service):
    Botnet adalah jaringan perangkat yang terinfeksi malware dan digunakan oleh peretas untuk melakukan serangan besar-besaran. Salah satu contoh serangan yang menggunakan botnet adalah DDoS, yang menargetkan situs web atau layanan online dengan membanjiri mereka dengan trafik palsu hingga server down.

    “Serangan DDoS seringkali digunakan sebagai taktik untuk mempengaruhi perusahaan atau pemerintahan, serta merusak reputasi online,” ujar Irwan.

  4. Keamanan Data Pribadi:
    Kebocoran data pribadi menjadi salah satu kekhawatiran terbesar di dunia digital. Banyak aplikasi dan layanan online mengumpulkan data pribadi pengguna, dan jika tidak dijaga dengan baik, data ini dapat jatuh ke tangan yang salah. Keamanan data pribadi juga menjadi masalah penting bagi perusahaan yang menyimpan informasi sensitif pelanggan.

    “Data pribadi yang bocor dapat digunakan untuk penipuan atau bahkan pencurian identitas, yang bisa berakibat fatal bagi korban,” tambah Irwan.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Pandangan Islam Terhadap Perbedaan Suku
0 Suka, 0 Komentar, 20 Mei 2024

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?