Namun, langkah untuk menerima teknologi nuklir tidak boleh diabaikan begitu saja. Pengelolaan teknologi nuklir memerlukan perencanaan yang matang, regulasi yang ketat, serta kesiapan dalam penanggulangan bencana jika terjadi kecelakaan. Kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia dalam mengelola teknologi nuklir menjadi hal yang sangat penting untuk menjadi pertimbangan utama dalam menerima transfer teknologi ini.
Kerja sama dalam transfer teknologi nuklir antara Rusia dan ASEAN juga harus memperhatikan aspek keamanan dan non-proliferasi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa penggunaan teknologi nuklir hanya untuk kepentingan damai dan tidak disalahgunakan untuk kepentingan militer atau bahan bakar nuklir senjata.
Dengan demikian, perbincangan mengenai transfer teknologi nuklir dari Rusia ke ASEAN, khususnya Indonesia, memerlukan pendekatan yang cermat dan komprehensif. Indonesia telah menunjukkan minatnya, namun keseluruhan aspek teknis, keamanan, dan dampak lingkungan perlu dikaji secara mendalam sebelum langkah konkret diambil.
Kesimpulannya, transfer teknologi nuklir dari Rusia ke ASEAN, termasuk Indonesia, menjadi peluang yang menarik namun juga memerlukan penilaian yang hati-hati. Harapannya, langkah ini dapat membawa manfaat positif dalam pembangunan infrastruktur energi yang berkelanjutan dan berdaya saing di kawasan ASEAN.