Tampang.com | OpenAI, raksasa kecerdasan buatan (AI) yang tengah berkembang pesat, baru-baru ini mengumumkan penunjukan CEO baru untuk divisi aplikasi mereka. Sosok yang dipilih adalah Fidji Simo, mantan CEO Instacart yang juga telah menjadi anggota dewan OpenAI selama setahun terakhir. Penunjukan Simo sebagai "CEO of Applications" menandai perubahan signifikan dalam struktur kepemimpinan OpenAI, yang kini memiliki dua CEO dengan peran berbeda.
Meskipun Simo diberi posisi baru, jabatan Sam Altman sebagai CEO utama OpenAI tetap tidak berubah. Hal ini menunjukkan bahwa OpenAI berencana mengelola lebih banyak pilar dan memperluas peran mereka dalam teknologi AI dengan cara yang lebih terstruktur. Dengan adanya dua CEO, perusahaan ini berusaha untuk lebih fokus dan terintegrasi di berbagai sektor penting, seperti riset, komputasi, dan aplikasi produk yang sudah dikenal luas seperti ChatGPT.
Dua CEO dalam OpenAI: Peran yang Berbeda
Penunjukan Fidji Simo sebagai CEO of Applications membuatnya bertanggung jawab atas produk-produk konsumen OpenAI, termasuk layanan populer seperti ChatGPT. Simo akan melapor langsung kepada Sam Altman, yang tetap memegang kendali keseluruhan perusahaan. Dalam pengumumannya, Altman menekankan bahwa struktur kepemimpinan ganda ini penting untuk memastikan bahwa setiap bagian dari OpenAI dapat berkembang dan tetap sejalan dengan visi awal mereka untuk mengembangkan kecerdasan buatan umum (Artificial General Intelligence atau AGI) yang dapat membawa manfaat untuk seluruh umat manusia.
“Fidji Simo memiliki kualifikasi yang sangat cocok untuk memimpin divisi aplikasi, mengingat pengalamannya yang luar biasa dalam kepemimpinan produk dan operasional,” ujar Altman. Dengan kehadiran Simo, diharapkan OpenAI dapat lebih fokus pada pengembangan dan pertumbuhan aplikasi AI untuk memenuhi kebutuhan global yang terus berkembang.
Altman juga menekankan bahwa meskipun Simo memiliki tanggung jawab utama di bidang aplikasi, ia tetap akan terlibat dalam keputusan strategis perusahaan. Altman akan tetap memfokuskan diri pada riset, komputasi, dan pengembangan sistem yang mendukung teknologi AI berskala besar. Ini adalah langkah yang diambil OpenAI untuk memastikan bahwa meskipun perusahaan tumbuh pesat, seluruh operasional tetap terintegrasi dengan baik.