Secara bersamaan, Rinna juga memiliki kemampuan melindungi diri dari eksploitasi.
"Rinna adalah bagian dari upaya kami dalam penelitian dan pengembangan kecerdasan buatan untuk berkomunikasi. Setiap hari, kami melakukan serangkaian tes terhadap Rinna, yang mengacu pada reaksi yang diberikan oleh pengguna saat mereka berinteraksi dengan Rinna," ujar Irving.
"Dengan melakukan hal tersebut, kami berharap dapat meningkatkan pembelajaran kami mengenai chatting dan membuat kecerdasan buatan menjadi lebih nyata dan lebih dekat dengan masyarakat," sambung dia.
Rinna dibuat menggunakan model generik end-to-end berdasarkan teknologi Deep Learning dan dilatih oleh teknologi big data dari mesin pencari Bing yang bekerja pada platform Azure.
Oleh karena itu, sistem Rinna dapat belajar dari kumpulan big data dan memberikan tanggapan berdasarkan hasil pembelajaran juga meniru otak manusia dengan menggunakan Natural Language Processing; sebuah proses untuk mengindentifikasi bahasa manusia secara bersamaan sehingga Rinna bisa meniru dan berbicara seperti perempuan muda pada umumnya.