Dwikorita menambahkan bahwa pengalaman Jepang dalam menghadapi bencana gempa dan tsunami pada tahun 2011 menunjukkan betapa pentingnya kearifan lokal dalam situasi darurat. Teknologi tidak selalu dapat berjalan optimal dalam kondisi bencana, sementara kearifan lokal yang dimiliki masyarakat dapat menyelamatkan banyak nyawa.
Adanya kolaborasi antara teknologi modern dan kearifan lokal diharapkan dapat menghasilkan sistem peringatan dini yang lebih efektif, yang pada akhirnya dapat membantu dalam meminimalisir dampak bencana yang terjadi di Indonesia.
Dari informasi yang diberikan, terlihat bahwa adopsi teknologi pendeteksi gempa EEW dari Jepang oleh BMKG merupakan langkah yang sangat positif. Namun, upaya ini sebaiknya didukung dengan implementasi yang cermat serta kesiapan dalam menghadapi segala kemungkinan dalam rangka peningkatan kesiapan menghadapi bencana gempa bumi di Indonesia. Menyadari bahwa teknologi ini tidaklah cukup, kolaborasi dengan kearifan lokal perlu diperkuat sebagai langkah holistik dalam mitigasi bencana.