Di Indonesia, kenaikan harga HP tak terelakkan karena kebijakan baru pemerintah menetapkan PPN 12% yang akan berpengaruh pada harga ritel ponsel. Dengan demikian, perlu adanya solusi yang baik bagi pabrikan untuk tetap menjaga kualitas ponsel di tengah kenaikan harga komponen tertentu.
Sensor Pemindai Sidik Jari dalam Layar yang Berfungsi Baik
Fitur in-display fingerprint memang sudah banyak diadopsi pabrikan HP Android sejak tahun-tahun sebelumnya. Namun, fitur ini biasanya dikeluhkan karena akurasi yang kurang.
Namun, perusahaan China Goodix baru-baru ini mengumumkan ketersediaan secara komersil teknologi pemindai sidik jari dalam layar dengan ultrasnonik. Vivo sudah mengadopsinya melalui produk X100 Ultra.
Diramalkan akan makin banyak pabrikan HP Android yang mengadopsi teknologi in-display fingerprint ultrasonik di tahun depan dan membuat fitur itu berfungsi lebih baik. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan mulai fokus untuk meningkatkan kualitas fitur pembuka kunci ponsel dengan menggunakan teknologi yang lebih canggih dan akurat.
HP Anti-Air
Fitur anti-air bukan hal baru. Sudah banyak HP flagship yang menghadirkan HP dengan sertifikasi IP69 yang anti-air dan debu. Namun,turut hadir pada HP Android kelas bujet pada tahun depan. Misalnya saja Oppo A3 Pro yang dibanderol di harga Rp 4 jutaan namun diklaim sudah anti-air dan tahan banting.
Di kelas flagship, kemampuan anti-air juga akan makin meningkat. Sebab, Snapdragon 8 Elite dan Dimensity 9400 sudah memiliki fungsi tersebut. Bahkan, sertifikasinya lebih tinggi ketimbang IP69.
Ada juga beberapa pabrikan HP yang mulai menggabungkan sertifikasi IP68 dan IP69, sehingga HP makin tahan cipratan dan rendaman air. Dengan adanya fitur ini, diharapkan para pengguna dapat lebih leluasa menggunakan ponsel mereka tanpa harus khawatir dengan risiko air.
Itu dia beberapa perubahan dan peningkatan besar yang diramalkan akan meramaikan pasar HP Android 2025. Kita tunggu saja gebrakannya!.