Ketegangan antara dua tokoh besar dunia teknologi kembali mencuat ke permukaan. Elon Musk dan Bill Gates, dua miliarder yang kerap menjadi pusat perhatian publik, kini kembali berseteru. Perseteruan kali ini dipicu oleh isu sensitif mengenai pemangkasan bantuan luar negeri oleh pemerintah Amerika Serikat, yang memicu perdebatan tajam antara keduanya.
Isu tersebut bermula dari kritik tajam Bill Gates terhadap kebijakan pemotongan anggaran bantuan luar negeri yang dilakukan oleh Departemen Government Efficiency (DOGE), sebuah lembaga pemerintah yang saat ini berada di bawah kendali Elon Musk. Gates menilai pemangkasan anggaran itu berdampak buruk, terutama terhadap anak-anak di negara-negara berkembang yang sangat bergantung pada bantuan Amerika Serikat.
Dalam sebuah wawancara, Gates secara blak-blakan menyebut bahwa keputusan Musk telah menghentikan pengiriman obat-obatan dan vaksin ke wilayah-wilayah krisis seperti Afrika. Menurutnya, kebijakan tersebut dapat membahayakan nyawa anak-anak miskin yang sangat bergantung pada distribusi medis dari lembaga seperti USAID (US Agency for International Development). Gates menggambarkan kebijakan ini sebagai sesuatu yang memilukan.
Namun, Elon Musk tidak tinggal diam. Dalam forum ekonomi yang digelar di Qatar dan dilansir oleh New York Post pada Rabu (28/5/2025), Musk memberikan tanggapan keras terhadap tudingan tersebut. Ia mempertanyakan kredibilitas Gates dalam berbicara soal kesejahteraan anak-anak dan bahkan menantangnya untuk menunjukkan bukti konkret atas tuduhannya.
“Siapa Bill Gates berbicara soal anak-anak? Tunjukkan bukti, itu tidak benar,” ujar Musk tegas dalam forum Bloomberg Qatar Economic Forum.
Saling sindir antara dua tokoh ini pun semakin memanas. Gates mengklaim bahwa pemangkasan dana bantuan dilakukan berdasarkan teori konspirasi yang beredar di lingkaran dekat Musk. Salah satu teori yang dimaksud menyebut bahwa dana bantuan luar negeri digunakan untuk mengirimkan kondom ke kelompok Hamas di Gaza—sebuah klaim yang belum dapat dibuktikan dan cenderung kontroversial.