Layanan internet satelit Starlink yang dioperasikan di bawah naungan perusahaan SpaceX milik Elon Musk telah menggunakan di Indonesia. Kabarnya, layanan Starlink akan diresmikan pada pertengahan bulan Mei ini.
Starlink telah mendapatkan izin operasi di Indonesia sejak awal April 2024, dan perangkat penunjang internet telah didistribusikan kepada konsumen yang sudah memesan di Indonesia.
Di Indonesia, harga paket awal Starlink dibanderol mulai dari Rp 7,8 juta, termasuk perangkat antena, router, dan lainnya. Selanjutnya, pelanggan perlu membayar biaya langganan mulai dari Rp 750.000 per bulan untuk mendapatkan akses internet via satelit dengan kecepatan hingga 250-300 Mbps.
Dari segi harga, layanan Starlink terhitung lebih mahal dibandingkan dengan layanan internet kabel dari provider ISP lokal di Indonesia. Harga langganan ISP lokal umumnya berkisar mulai dari Rp 200.000-an. Dengan perbandingan ini, konsumen perlu mempertimbangkan manfaat dan biaya ketika memilih layanan internet yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Di sisi lain, ISP lokal seperti IndiHome, Biznet, dan First Media menawarkan paket internet yang beragam dengan kecepatan dan harga yang bervariasi pula. Misalnya, IndiHome menawarkan paket internet fiber optik dengan kecepatan hingga 300 Mbps dengan harga langganan mulai dari Rp 300.000-an per bulan. Sementara itu, Biznet menyediakan paket internet dengan kecepatan hingga 1 Gbps dengan harga langganan yang bervariasi tergantung pada kebutuhan konsumen. First Media juga menawarkan paket internet dengan kecepatan hingga 300 Mbps dengan harga langganan yang kompetitif.