Investasi oleh produsen iPhone asal Amerika Serikat, Apple Inc di Vietnam terus meningkat, mengungguli Indonesia. Hal ini disebabkan oleh permintaan penghapusan pajak jangka panjang yang menjadi hambatan bagi Indonesia.
Menurut Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi, pembebasan pajak hingga 50 tahun yang ditawarkan Vietnam menjadi daya tarik besar bagi Apple. Perbandingannya, pemerintah Indonesia hanya memberikan tax holiday berkisar 5-10 tahun, yang dianggap terlalu rendah.
Latar belakang dari kebijakan Vietnam ini adalah kebutuhan akan lebih banyak lapangan pekerjaan, dengan jumlah tenaga kerja mencapai 200 ribu orang. Perbedaan kebijakan antara dua negara ini telah membuat Apple lebih tertarik untuk berinvestasi di Vietnam daripada di Indonesia.
Menurut Budi Arie, kesuksesan Vietnam dalam menarik investasi ini disebabkan oleh tawaran yang menarik dari pemerintah, yang disorot sebagai sesuatu yang harus dihitung sebagai sebuah negara.
Komitmen investasi Apple di Indonesia sebelumnya terhenti ketika CEO Apple, Tim Cook, menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi sebesar Rp1,6 triliun namun belum berminat untuk membangun pabrik di Indonesia.