Salah satu pengguna yang menyambut kedatangan pengungsi TikTok adalah Jacob Hui, seorang penerjemah asal Hangzhou, China. Jacob mengikuti obrolan langsung yang diselenggarakan oleh influencer dari China dan AS. Dalam kesempatan tersebut, ia mengungkapkan bahwa kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan orang Amerika seperti ini jarang terjadi sebelumnya.
Menurut laporan dari Reuters, tren ini juga mendapatkan perhatian dari media pemerintah China. Penyiar CCTV, stasiun televisi negara, turut mengabarkan bahwa para pengguna TikTok yang kini beralih ke RedNote telah menemukan "rumah baru." Selain itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menyampaikan bahwa penggunaan media sosial adalah hak pribadi setiap individu. Ia juga menekankan pentingnya pertukaran budaya antara negara-negara yang berbeda.
RedNote dan Kebijakan Internet di China
Salah satu alasan mengapa RedNote menjadi pilihan bagi banyak pengguna TikTok adalah karena perbedaan dalam kebijakan akses. Sementara banyak platform media sosial di China yang dibatasi hanya untuk warga negara tersebut, seperti Weibo yang mengharuskan pengguna memiliki nomor telepon China untuk bisa mengakses aplikasi, RedNote justru menawarkan kebebasan yang lebih luas. Aplikasi ini memungkinkan siapa saja, termasuk pengguna internasional, untuk mendaftar dan bergabung tanpa harus menggunakan nomor telepon China. Hal ini memberikan kesempatan bagi pengguna global untuk bergabung tanpa hambatan.
Sementara itu, di China, pemerintah telah lama mengendalikan internet dengan sangat ketat melalui sistem penyaringan yang dikenal dengan nama "Great Fire Wall." Sistem ini bertujuan untuk memblokir akses ke banyak platform media sosial asing, seperti Instagram dan Twitter (sebelumnya dikenal sebagai X). Dengan RedNote yang tidak memerlukan nomor telepon China, aplikasi ini memberikan peluang bagi pengguna internasional untuk menjelajahi berbagai konten yang ada di dalamnya.