Tensi di Timur Tengah kembali memanas setelah roket Lebanon dilaporkan menghantam sebuah bangunan mal di Israel. Insiden ini menunjukkan eskalasi konflik antara kedua negara tersebut dan meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut. Makin panas, Hizbullah Lebanon melancarkan serangan roket dan pesawat tak berawak besar yang menyasar ke pusat perbelanjaan di Israel, Kamis (4/7/2024). Serangan tersebut merupakan buntut dari meninggalnya komandan senior Hizbullah, Mohammed Nasser.
Terkait dengan peristiwa ini, roket Lebanon yang diluncurkan oleh kelompok militan diperkirakan menghantam sebuah bangunan mal di Israel. Tidak ada laporan korban jiwa dalam serangan tersebut, namun kerusakan yang ditimbulkan cukup signifikan. Kejadian ini menjadi pukulan telak bagi Israel dan menunjukkan ketegangan yang terus meningkat di kawasan tersebut.
Konflik antara Lebanon dan Israel telah berlangsung selama beberapa dekade. Penyebab utama konflik ini adalah perselisihan wilayah dan kekuasaan. Namun, serangan roket yang ditujukan ke bangunan mal di Israel menunjukkan bahwa konflik tersebut kini semakin meluas dan melibatkan serangan terhadap target sipil.
Dampak dari serangan ini sangat besar, baik secara materiil maupun psikologis. Bangunan mal yang merupakan pusat perbelanjaan dan kegiatan komersial menjadi sasaran serangan, yang dapat menimbulkan rasa takut dan kecemasan di kalangan warga setempat. Selain itu, kerusakan pada infrastruktur juga dapat berdampak negatif terhadap perekonomian dan kehidupan sehari-hari masyarakat.