Rencana besar Donald Trump mengenai Binance, salah satu bursa kripto terkemuka di dunia, telah mencuri perhatian banyak kalangan. Kabar yang beredar menyebutkan bahwa perwakilan keluarga Presiden Amerika Serikat (AS) itu telah mengadakan diskusi mengenai kemungkinan untuk mengambil saham di bursa kripto tersebut.
Meski demikian, detail mengenai bentuk kepemilikan saham yang akan diperoleh keluarga Trump jika kesepakatan ini terwujud masih belum diketahui. Selain itu, terdapat spekulasi mengenai hubungan kesepakatan ini dengan penyelesaian masalah hukum yang dihadapi pendiri Binance, Changpeng Zhao, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters pada Jumat, 14 Maret 2025.
Sampai saat ini, baik pihak Binance maupun perwakilan keluarga Trump belum memberikan tanggapan resmi terkait rumor ini, sehingga menambah ketegangan di pasar kripto yang sudah menghadapi banyak isu belakangan ini. Ax pemerintah yang lebih berwenang di AS, Binance dan Zhao tengah menjalin komunikasi dengan pihak berwajib di Amerika karena dugaan keterlibatan dalam praktik pencucian uang. Kasus ini mengalami titik balik ketika pada November 2023, Zhao mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO setelah mengaku bersalah atas tuduhan yang diarahkan padanya.
Hukuman yang dijatuhkan pada Zhao cukup berat, yakni masa penjara selama empat bulan dan denda sebesar 50 juta dolar AS atau sekitar 760 miliar rupiah. Menurut laporan Wall Street Journal, terdapat kabar bahwa Zhao sedang berusaha untuk mengajukan permohonan pengampunan kepada pemerintah yang dipimpin oleh Trump, yang tampaknya memberikan sinyal akan diminatinya kembali kehadiran Zhao di pasar kripto, meskipun dalam konteks kepemilikan saham di Binance.
