Kemajuan teknologi telah mengubah cara kita berkomunikasi, bekerja, dan menjalani kehidupan seharihari. Namun, penggunaan teknologi yang berlebihan, khususnya smartphone dan media sosial, telah dikaitkan dengan peningkatan tingkat kecemasan dan depresi. Artikel ini akan membahas bagaimana penggunaan teknologi, terutama smartphone dan media sosial, dapat berdampak negatif pada kesehatan mental kita.
1. Penggunaan Berlebihan dan Kecemasan
Penggunaan smartphone dan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan kecemasan yang meningkat. Banyak orang merasa harus terusmenerus memeriksa ponsel mereka untuk melihat pembaruan terbaru, pesan, atau notifikasi. Ketergantungan ini dapat menyebabkan perasaan cemas jika kita tidak dapat mengakses ponsel kita atau jika kita tidak mendapatkan notifikasi yang diharapkan.
Penelitian menunjukkan bahwa frekuensi penggunaan media sosial berhubungan dengan tingkat kecemasan yang lebih tinggi. FOMO (Fear of Missing Out) atau ketakutan akan ketinggalan informasi terbaru, acara, atau tren, dapat membuat kita merasa cemas dan stres. Kondisi ini diperburuk oleh algoritma media sosial yang dirancang untuk menjaga kita tetap terhubung dan terusmenerus menggulirkan konten baru.
2. Depresi dan Media Sosial
Selain kecemasan, penggunaan media sosial juga telah dikaitkan dengan depresi. Media sosial sering kali menampilkan versi ideal dari kehidupan orang lain, yang dapat membuat kita merasa tidak cukup baik atau puas dengan diri kita sendiri. Ketika kita membandingkan diri kita dengan apa yang kita lihat di media sosial, kita bisa merasa kurang bahagia dan depresi.