Studi telah menunjukkan bahwa orang yang menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial lebih mungkin mengalami gejala depresi. Perasaan isolasi, rendah diri, dan tidak puas dapat diperparah oleh interaksi negatif atau cyberbullying di platform media sosial.
3. Gangguan Tidur dan Dampaknya
Penggunaan smartphone, terutama sebelum tidur, dapat mengganggu pola tidur kita. Cahaya biru yang dipancarkan oleh layar smartphone dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang membantu kita tidur. Kurangnya tidur berkualitas dapat meningkatkan risiko kecemasan dan depresi.
Orang yang mengalami gangguan tidur cenderung memiliki suasana hati yang lebih buruk, lebih mudah merasa cemas, dan lebih rentan terhadap stres. Mengurangi penggunaan smartphone sebelum tidur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dan, pada gilirannya, kesehatan mental kita.
4. Interaksi Sosial yang Terbatas
Meskipun teknologi memungkinkan kita untuk terhubung dengan orangorang di seluruh dunia, itu juga dapat membatasi interaksi tatap muka yang penting untuk kesejahteraan emosional kita. Interaksi sosial yang nyata membantu kita merasa terhubung dan didukung, sementara interaksi online sering kali kurang memberikan kepuasan emosional yang sama.
Keterbatasan dalam interaksi sosial tatap muka dapat menyebabkan perasaan kesepian dan isolasi, yang merupakan faktor risiko utama untuk depresi. Menghabiskan terlalu banyak waktu di dunia maya dapat mengurangi waktu yang kita habiskan dengan keluarga dan teman secara langsung, yang sangat penting untuk kesehatan mental kita.