Pijat bayi sebenarnya bermanfaat untuk tumbuh kembang bayi, tetapi ada beberapa area tubuh yang sebaiknya dihindari. Dokter spesialis anak di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, dr. Aisya Fikritama, SpA, menjelaskan pentingnya melakukan pijat bayi. Menurutnya, pijat bayi dapat meningkatkan motorik, nafsu makan, serta sistem saraf bayi, dan juga menciptakan kedekatan emosional antara anak dan orangtua. Dia juga menekankan waktu terbaik untuk melakukan pijat bayi adalah sebelum tidur malam karena dapat membantu bayi tidur lebih nyenyak.
Pijat bayi dapat dilakukan dari kaki, perut, dada, tangan, wajah, dan punggung. Bagian kaki merupakan area yang paling sering mendapatkan rangsangan sehingga dinilai kurang sensitif dibandingkan bagian tubuh lainnya. Namun, ada beberapa area yang sebaiknya tidak dipijat, terutama pada bayi yang berusia kurang dari dua tahun.
Menurut dr. Aisya, area kepala terutama ubun-ubun merupakan bagian yang tidak boleh dipijat pada bayi yang berusia kurang dari dua tahun. Hal ini disebabkan karena tulang tengkorak yang melindungi otak bayi masih lunak, sehingga tekanan yang terlalu besar pada ubun-ubun dapat mengganggu tumbuh kembang si kecil. Pijatan di ubun-ubun bayi yang masih terlalu kecil dapat menyebabkan pendarahan otak yang berakibat fatal.