Terlepas dari nilai sejarah dan keunikan patung ini, perhatian yang sangat serius diberikan terhadap langkah pengamanan dan penelitian lebih lanjut terhadap peninggalan ini. Oleh karena itu, patung Buddha ini telah dikeluarkan dari situs Bukit Choras dan dipindahkan sementara ke laboratorium PPAD USM untuk menjalani pekerjaan konservasi secara menyeluruh.
Hingga tahap ketiga penelitian ini, telah ditemukan tiga prasasti di Bukit Charos. Prasasti ini berisi mantra-mantra Buddha yang menjadi penemuan penting dalam konteks sejarah dan keberadaan peradaban Kedah Tua. Roslan menambahkan bahwa penemuan terbaru di situs ini membuka peluang baru dalam menafsirkan posisi geostrategis peradaban Kedah Tua sebagai tempat penting dalam jalur perdagangan maritim Asia Tenggara.
Penemuan ini turut membuka kesempatan bagi dunia arkeologi untuk lebih memahami perjalanan sejarah peradaban Buddha di Asia Tenggara. Dengan adanya prasasti berbahasa Sansekerta yang diukir pada patung serta penemuan prasasti-prasasti lainnya, hal ini juga memberikan wawasan baru tentang peran Kedah Tua dalam penyebaran agama Buddha dan perkembangan jalur perdagangan maritim di wilayah Asia Tenggara pada masa tersebut.