Nintendo resmi merilis Switch 2 pada pekan lalu, menarik perhatian para penggemar game di seluruh dunia. Namun, sebelum Anda memutuskan untuk membelinya, ada beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan secara matang. Meskipun membawa sejumlah peningkatan fitur dan desain yang lebih modern, biaya perbaikan yang tinggi dan harga konsol yang melonjak tajam membuat konsumen perlu berpikir ulang sebelum melakukan pembelian.
Biaya Servis Switch 2 Lebih Mahal dari Generasi Sebelumnya
Salah satu faktor yang menjadi perhatian besar adalah biaya perbaikan perangkat jika terjadi kerusakan, terutama di luar garansi resmi. Meskipun Nintendo menawarkan garansi selama satu tahun, perlindungan ini hanya mencakup kerusakan sesuai dengan prosedur standar. Jika kerusakan di luar itu—misalnya akibat air—biaya servisnya bisa sangat menguras kantong.
Mengutip laporan dari Engadget (10 Juni 2025), berikut daftar biaya servis Switch 2 untuk beberapa komponen:
-
Konsol utama: US$179 (sekitar Rp 2,9 juta)
-
Docking station: US$66 (sekitar Rp 1,07 juta)
-
Kamera: US$30 (sekitar Rp 488 ribu)
-
Adapter daya: US$18 (sekitar Rp 293 ribu)
-
Pro Controller: US$48 (sekitar Rp 781 ribu)
Sebagai perbandingan, perbaikan untuk model Switch OLED jauh lebih murah. Misalnya, kerusakan pada konsol hanya dikenakan biaya US$139, sementara perbaikan dock dan Pro Controller untuk model lama masing-masing hanya US$30.
Dengan selisih harga yang cukup besar ini, pengguna Switch 2 harus lebih berhati-hati terhadap potensi kerusakan, karena ongkos servisnya tidak lagi ramah di kantong.
Harga Switch 2 dan Game-nya Naik Signifikan
Kenaikan biaya servis sejalan dengan kenaikan harga konsol itu sendiri. Switch 2 dijual seharga US$449,99 atau sekitar Rp 7,3 juta, jauh lebih mahal dari pendahulunya yang hanya dibanderol US$299,99. Bahkan, salah satu judul game andalan, Mario Kart World, dibanderol US$79,99 (sekitar Rp 1,3 juta).