Keberadaan kecerdasan buatan (AI) telah menjadi topik yang hangat dibicarakan dalam beberapa dekade terakhir. Namun, yang membuat perhatian adalah kemampuan AI untuk memahami dan menghasilkan konten dengan cara yang lebih mirip dengan manusia.
Di bidang robotika, perkembangan AI generatif dapat membantu mesin untuk lebih memahami dan mempersepsikan lingkungan sekitarnya. Menurut Li Zhang, chief operating officer dari LimX Dynamics yang berbasis di Shenzhen, kemajuan teknologi ini telah mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan robot mirip manusia yang tidak hanya dapat bekerja di pabrik, tetapi juga membantu tugas rumah tangga.
Tidak hanya itu, perusahaan-perusahaan juga berbondong-bondong untuk memburu peluang ini. OpenAI mendukung startup robot humanoid, sementara Tesla yang dipimpin oleh Elon Musk, tengah mengembangkan robot humanoid sendiri yang diberi nama Optimus.
Di China, negara yang merupakan rumah bagi banyak pabrik di dunia, teknologi AI generatif seperti ChatGPT telah mempercepat penelitian dan mengarahkan pengembangan robot humanoid menjadi lebih mendekati kenyataan. Dengan adanya perkembangan ini, dapat diprediksi bahwa munculnya robot-robot humanoid baru akan memberikan dampak yang signifikan terhadap sektor ketenagakerjaan di masa depan.
Pada masa lalu, penelitian dan pengembangan robot humanoid memerlukan waktu yang lama dan proses yang rumit. Namun, dengan hadirnya AI generatif yang mampu menghasilkan konten secara manusiawi, proses ini dapat dipercepat dengan signifikan. Hal ini tentunya akan membuat teknologi robot humanoid menjadi lebih terjangkau dan dapat diadopsi secara lebih luas oleh berbagai industri, tanpa terkecuali sektor rumah tangga.