Tampang

Mengapa Trump Gagal Bawa Produksi iPhone ke Amerika: Apa yang Membuat Rencana Ini Mustahil?

7 Mei 2025 20:49 wib. 32
0 0
Mengapa Trump Gagal Bawa Produksi iPhone ke Amerika: Apa yang Membuat Rencana Ini Mustahil?
Sumber foto: iStock

Tampang.com | Upaya Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk memaksa Apple memindahkan sebagian besar produksi iPhone ke Amerika dipandang oleh banyak pihak sebagai langkah yang sangat sulit dan bahkan hampir mustahil. Keputusan tersebut menghadapi banyak kendala besar, mengingat kompleksitas rantai pasokan global yang telah dibangun Apple selama bertahun-tahun dan keunggulan manufaktur di Asia, terutama di China.

Trump berambisi membawa produksi iPhone dari China ke Amerika Serikat, dengan harapan besar untuk menciptakan lapangan kerja baru bagi warga Amerika dan menghidupkan kembali sektor manufaktur domestik yang sudah lama terabaikan. Namun, upaya serupa pernah gagal total. Pada tahun 2013, Motorola, yang juga berusaha memindahkan pabrik perakitannya ke Texas, akhirnya menutup pabriknya hanya setahun setelah dibuka. Alasannya adalah biaya yang terlalu tinggi dan penjualan yang tidak memenuhi target. Kejadian ini mengingatkan banyak orang pada kenyataan pahit tentang kesulitan memindahkan produksi elektronik besar-besaran ke Amerika.

Tantangan Rantai Pasokan Global Apple

Menurut para ahli di bidang rantai pasokan, masalah utama yang menghalangi upaya Trump adalah bukan hanya soal jumlah tenaga kerja di China yang jauh lebih banyak, tetapi juga keberadaan jaringan pasokan global yang telah dibangun Apple selama lebih dari dua dekade. Produksi iPhone melibatkan ribuan komponen yang diproduksi di berbagai negara di Asia dan dirakit di pusat manufaktur yang terletak di negara-negara seperti China dan India.

Keunggulan China dalam produksi iPhone bukan lagi hanya soal biaya tenaga kerja yang lebih rendah. Seiring berjalannya waktu, China juga telah menguasai kecepatan, fleksibilitas, dan kualitas yang sangat penting dalam proses manufaktur produk elektronik tingkat tinggi seperti iPhone. Andy Tsay, profesor di Santa Clara University, menjelaskan bahwa, "Awalnya, produksi di China didorong oleh biaya tenaga kerja yang rendah, tetapi kini China unggul karena efisiensi dan kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan cepat."

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?