Nahdlatul Ulama (NU), sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, sering kali dihadapkan pada dilema antara mempertahankan tradisi moderasi Islam dan memenuhi tuntutan solidaritas umat. Dalam konteks yang semakin kompleks ini, NU sebagai representasi Islam moderat di Indonesia harus menjaga keseimbangan yang rapuh antara menjaga identitas keagamaan yang kuat sambil tetap terbuka terhadap perubahan zaman.
1. Sejarah dan Identitas NU
NU didirikan pada tahun 1926 oleh para ulama Jawa yang mengutamakan ajaran-ajaran Islam yang toleran dan inklusif. Sejak awal berdirinya, NU telah menjadi penjaga tradisi keislaman Nusantara yang mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan harmoni antar umat beragama.
2. Tantangan Terkini: Modernisasi dan Radikalisasi
Di era globalisasi ini, NU dihadapkan pada tantangan besar seperti modernisasi teknologi, arus informasi yang cepat, dan serbuan radikalisme dari berbagai arah. Tekanan ini membuat NU harus tetap berada di garda depan dalam mempertahankan nilai-nilai moderasi dan menanggapi tekanan dari kelompok-kelompok yang ingin memaksakan pemahaman Islam yang keras.