Selain itu, edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana menggunakan layanan pinjaman daring secara aman juga harus terus digalakkan. Masyarakat perlu sadar bahwa menjaga data pribadi dan verifikasi keamanan perangkat adalah langkah penting untuk menghindari kerugian. Jangan mudah tergoda dengan tawaran pinjaman yang tidak jelas dan selalu cek legalitas platform yang menawarkan jasa keuangan.
OJK dengan tegas meminta masyarakat untuk tidak segan melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan yang berpotensi merugikan. Pelaporan yang cepat dan tepat akan membantu otoritas dalam mengambil tindakan cepat dan mencegah dampak lebih luas. Dengan demikian, semua pihak—baik penyelenggara layanan, konsumen, maupun regulator—dapat berkontribusi dalam menciptakan ekosistem fintech yang sehat dan aman.
Kasus yang menimpa Rupiah Cepat ini menjadi pelajaran penting bagi industri fintech bahwa inovasi teknologi harus dibarengi dengan tata kelola yang baik dan kepatuhan pada peraturan. OJK terus berkomitmen untuk mengawasi dan mengatur agar layanan pinjaman daring tidak hanya efektif, tetapi juga adil dan aman bagi seluruh masyarakat Indonesia.